Bank Sentral Eropa akan memangkas suku bunga pada hari Kamis, tetapi pasar berharap bank sentral akan menghentikan pemotongan suku bunga selama musim panas.
Bank Sentral Eropa diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga pada hari Kamis (5 Juni), yang telah lama diharapkan oleh pasar. Namun, dengan perubahan yang kompleks dalam ekonomi zona euro dan situasi inflasi, diskusi tentang apakah akan menghentikan siklus pelonggaran di musim panas menjadi lebih intens. ECB telah memangkas suku bunga tujuh kali dalam 13 bulan terakhir dalam upaya untuk merangsang ekonomi, tetapi perbedaan antara prospek ekonomi jangka pendek dan jangka menengah telah menempatkan para pembuat kebijakan dalam dilema.
Pemangkasan suku bunga ECB didasarkan pada penurunan inflasi dari level tertingginya ke level target 2% dan pertumbuhan ekonomi yang lemah. Kamis ini, suku bunga deposito diperkirakan akan diturunkan ke "suku bunga netral" sebesar 2,0%. Pasar secara umum memperkirakan bahwa Presiden ECB Anna Lagarde akan mengisyaratkan kemungkinan penghentian sementara pelonggaran pada bulan Juli pada konferensi pers setelah pertemuan untuk mengamati perkembangan lebih lanjut dari data ekonomi. Beberapa pejabat yang berpandangan agresif menganjurkan penghentian sementara pelonggaran dan menilai kembali dampak ketidakpastian pada ekonomi zona euro.
Ekonomi zona euro saat ini berada dalam tahap yang kontradiktif. Dalam jangka pendek, pertumbuhan ekonomi lemah, biaya energi turun, dan euro menguat, yang akan mengekang tekanan inflasi; dalam jangka menengah, faktor-faktor seperti hambatan perdagangan, biaya transformasi hijau, dan pasar tenaga kerja yang ketat dapat mendorong kenaikan harga. Efek histeresis kebijakan moneter juga menimbulkan tantangan bagi ECB, dan pemotongan suku bunga saat ini mungkin hanya berlaku ketika lingkungan ekonomi berubah di masa mendatang.
Keputusan ECB untuk memangkas suku bunga pada hari Kamis sejalan dengan ekspektasi pasar, tetapi sinyal kebijakan selanjutnya akan berdampak besar pada tren euro. Jika Lagarde mengisyaratkan jeda pelonggaran pada bulan Juli, euro mungkin menerima dukungan jangka pendek karena pengetatan kebijakan yang diharapkan. Dalam jangka menengah, hambatan perdagangan, pengetatan pasar tenaga kerja, dan biaya transisi hijau dapat mendorong ekspektasi inflasi dan memberikan tekanan ke bawah pada euro. Ketidakpastian ekonomi global, terutama masalah tarif yang terkait dengan Amerika Serikat, dapat semakin melemahkan prospek ekonomi zona euro dan secara tidak langsung memengaruhi nilai tukar euro.
Singkatnya, pilihan ECB antara memangkas suku bunga dan menangguhkan pelonggaran mencerminkan keseimbangan yang rapuh antara dukungan ekonomi jangka pendek dan risiko inflasi jangka menengah. Pernyataan Lagarde akan menjadi kunci interpretasi pasar terhadap arah kebijakan, dan prospek ekonomi zona euro serta tren euro akan terus diuji dalam lingkungan yang kompleks ini.